WahanaNews.co | Saat ini layanan sleep call atau berbincang via telepon di malam hari tengah tren di kalangan kaum muda.
Tak jarang muda-mudi pengguna layanan ini dibikin ‘serasa’ oleh perlakuan talent jasa sleep call.
Baca Juga:
Foto-Video Mesra Khenoki Waruwu dan Kadis Pariwisata Beredar di Medsos, Plt. Bupati Nias Barat: Memalukan!
Salah satunya Arsha (20), mahasiswa asal Bogor, Jawa Barat. Arsha mengaku mencoba layanan sleep call hanya karena iseng.
Mulanya ia sering mendengar cerita temannya pelanggan layanan tersebut. Karenanya, Arsha pun penasaran.
Ia mencari tahu jasa sleep call di media sosial, lalu mendengar suara talent yang tercantum di akun media sosial penyedia jasa tersebut.
Baca Juga:
YLKI Wanti-wanti Konsumen Jangan Asal Viralkan Keluhan di Medsos, Ini Risikonya
"Pas dengar suara talent-nya, memang sleep call-able gitu, jadi ya mau order. (Call-able karena) enak gitu buat didengar suaranya," ujar Arsha kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Arsha pun memutuskan mencoba layanan sleep call selama tiga jam, mulai pukul 21.00 sampai 24.00 WIB.
Ia menceritakan banyak hal, dari kegiatan sehari-hari sampai topik mengenai perkuliahan. Sang talent yang menemaninya lewat sambungan telepon pun memberikan respons baik.
Perlakuan sang talent sukses membuatnya bak pemuda kasmaran.
"Dia mau dengerin saya cerita, bikin nyaman, kayak call sama pacar. Kadang berasa punya pacar beneran. Dia care gitu, suka nanyain hal-hal kecil," tutur Arsha.
Setelah mencoba sekali, Arsha mengaku belum berniat memesan layanan sleep call lagi. Alasannya, ia takut terbawa perasaan (baper).
"Sejauh ini sih belum ada rencana (order lagi), takut baper, soalnya kalau baper kan ribet," kata dia.
Sementara itu, mahasiswa asal Bekasi, Jawa Barat, bernama Suni (20) mengaku sudah dua kali memesan jasa sleep call.
Mulanya Suni sekadar iseng. Saat pertama kali mencoba layanan tersebut, Suni mengaku nyaman berbincang lewat telepon dengan si talent.
Karena itu, sebulan kemudian, saat ia membutuhkan teman untuk bercerita, Suni kembali memesan layanan tersebut dengan talent yang sama.
"Iya, talent-nya sama, karena sudah nyaman ngobrol sama dia, makanya enggak ganti talent," ucap Suni.
Selama satu jam berbincang dengan talent, Suni membicarakan kegiatannya hari itu. Tak terasa obrolan mereka selanjutnya mengalir begitu saja, seperti dua orang yang sudah saling mengenal.
Bahkan, Suni merasa talent yang menemaninya lebih perhatian dibandingkan teman-temannya.
"Hampir mirip (dengan mengobrol bersama teman), tapi kalau sama talent, dia nanggepinnya lebih perhatian gitu," tutur Suni.
Adapun saat ini bisnis jasa sleep call telah menjamur di media sosial. Penyedia jasa ini menyasar kelompok orang yang membutuhkan teman cerita.
Dalam wawancara bersama Kompas.com, salah satu penyedia jasa sleep call, yakni @sleepcallmu_, tidak hanya menawarkan panggilan telepon saja, tetapi juga menawarkan jasa chatting, teman curhat, dongeng sebelum tidur, teman pengingat, hingga pacar virtual.
Tarifnya pun berbeda-beda, tergantung jenis layanan dan durasi. [rna]