Ada pula yang menjual barang preloved, memilih transportasi umum, bahkan berjalan kaki untuk menghemat biaya.
Lebih jauh lagi, Gen Z aktif mencari penghasilan tambahan.
Baca Juga:
Aplikasi Kencan Kini Jadi Jembatan Sosial, Bukan Sekadar Cari Jodoh
Mereka menjalani pekerjaan sampingan sebagai freelancer, membuka bisnis kecil, menjadi konten kreator di platform seperti TikTok dan YouTube, hingga menjual produk digital atau mengikuti program afiliasi dan dropshipping.
Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, mereka mampu menciptakan peluang finansial yang tidak dimiliki generasi sebelumnya.
Bagi Gen Z, konser bukan hanya soal mendengar musik secara langsung.
Baca Juga:
Investor Qatar Akan Bangun 1 Juta Rumah di Kalibata untuk Gen Z dan Milenial
Ini adalah momen untuk terkoneksi dengan sesama penggemar, menikmati atmosfer kebersamaan, bernyanyi bersama, dan menciptakan kenangan tak tergantikan sesuatu yang tak bisa digantikan oleh layar ponsel.
Meskipun biaya produksi dan permintaan terus meningkat yang kemungkinan akan mendorong harga tiket semakin tinggi Gen Z tetap siap membayar lebih.
Bagi mereka, konser adalah bentuk ekspresi diri, bentuk apresiasi terhadap karya artis, dan yang paling penting: investasi dalam kenangan dan kebahagiaan yang tak ternilai.