Pun begitu
untuk profil risiko rendah dan sangat rendah, secara umum terjadi penurunan.
Pada Desember tahun lalu, tercatat untuk profil debitur sangat rendah,
berkisar di angka 15 persen. Catatan ini turun signifikan menjadi 4,1 persen
pada Juli 2020.
Begitu pula
dengan profil debitur berisiko rendah yang mengalami penurunan tipis,
dari 30,3 persen menjadi 30,1 persen untuk periode sama.
Baca Juga:
129 Juta Warga RI Tergoda Pinjol, Total Pinjaman Tembus Rp 874,5 Triliun
Sejalan
dengan itu, juga terjadi kenaikan untuk rasio kredit macet (Non Performing
Loan/NPL) untuk bank umum, BPD, BPR, dan perusahaan pembiayaan.
Khusus untuk
anggota Pefindo, pada Agustus 2020, NPL tercatat sebesar 3,81 persen atau naik
1 persen dari capaian Februari 2020 yaitu 2,81 persen.
Sedangkan
untuk NPL total baik anggota maupun non anggota Pefindo sebesar 4,08 persen
pada Agustus 2020, naik dari 2,81 persen pada Februari 2020.
Baca Juga:
Fintech Lending Bermasalah, 19 Penyelenggara Dapat Peringatan Keras dari OJK
Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa pandemi ikut menekan
pertumbuhan kredit lembaga keuangan.
Hal ini tercermin dari nilai portofolio kredit secara umum untuk
bank umum, BPD, BPR, dan lembaga keuangan yang turun 12 persen menjadi Rp 6.033
triliun pada Agustus lalu jika dibandingkan dengan perolehan Februari
2020.
"Pandemi
juga membuat lembaga keuangan cenderung membatasi aktivitas bisnis dengan
melakukan serangkaian efisiensi, menjaga kualitas portofolio kredit dan
mencegah terjadinya risiko kredit," tutupnya. [dhn]