Suatu hari, seorang kolektor menghubunginya karena ingin tahu lebih banyak mengenai kisahnya dan tong sampah tersebut.
“Kami berbicara selama sekitar 30-45 menit, dan seluruh cerita yang lucu dan dia tertawa hampir sepanjang waktu,” cerita Robness.
Baca Juga:
Korupsi DED Kawasan Wisata Nias Utara Rp919 Juta, Dikembalikan Rp290 Juta, Sisanya ke Siapa Mengalir?
Kemudian, kolektor tersebut mengutarakan keinginannya untuk membeli gambar tong sampah tersebut. Robness pun menyebutkan harganya dan kolektor tersebut setuju.
“Saya memberinya harga dan hanya itu,” tegasnya.
Robness mengaku bersyukur karena penghasilannya dari NFT jauh lebih baik dari pekerjaan sebelumnya, yakni barista. Dia mengaku mengerjakan NFT sambil tiduran di mobilnya di tepi pantai.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Proyek Miliaran di Dinkes Nias Barat: PPK Kembalikan Uang Rp217 Juta
Dia mulai menjelajah dunia teknologi dan mata uang kripto sejak 2014. Kini, usai mendapatkan uang yang cukup banyak dari NFT, Robness bilang bahwa itu adalah pekerjaan seni sumber terbuka.
Jadi, orang-orang bisa mengambil gambar apapun dan melakukan sesuatu yang mereka suka dengan gambar tersebut.
“Anda benar-benar dapat mencuri apapun yang saya buat. Salin dan tempel, saya tidak peduli,” tukas Robness. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.