Dalam QS Al-Insyirah (94) ayat 5 dan
6, Allah SWT berfirman (artinya): "Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." Dalam ayat tersebut
Allah SWT menjanjikan kemudahan setelah kesulitan. Namun, ayat yang memiliki
penegasan (taukid) ini juga dapat dibaca "Kenikmatan (kemudahan) hanya
dapat dirasakan setelah manusia merasakan kesusahan (kesulitan)."
Secara implisit, Allah SWT telah
menciptakan sebuah hukum alam (sunatullah),
bahwa syarat datangnya kenikmatan adalah setelah manusia merasakan
kesengsaraan.
Baca Juga:
Ini Alasan Polisi Hentikan Kasus Ganja Ardhito Pramono
Atau, manusia tidak akan merasakan
kenikmatan jika ia tidak merasakan kesengsaraan sebelumnya.
Secara akal, memanglah demikian
adanya. Manusia memerlukan kesengsaraan sebelum dapat menikmati kebahagiaan.
Sebagai contoh, nikmatnya makan baru
benar-benar disadari setelah manusia merasakan kesengsaraan lapar.
Baca Juga:
Terciduk Sedang Mengganja, Ini Profil Artis Randa Septian
Manusia baru merasakan nikmatnya
bernafas lega setelah sembuh dari sesak nafas karena Covid-19.
Padahal, sebelum
terkena Covid-19, ia mungkin tidak pernah menyadari bahwa bernafas itu adalah
nikmat yang tidak putus-putus dari Allah SWT.
Itulah sebabnya, Prof Quraish Shihab
mengatakan bahwa pada dasarnya tidak ada kesengsaraan di dunia ini.