WAHANANEWS.CO, Jakarta - Psikopat kerap dikaitkan dengan perilaku kejam atau tindakan kriminal.
Namun, individu dengan gangguan ini sering kali sulit dikenali karena mereka dapat tampil normal, bahkan memiliki daya tarik yang membuat mereka mudah disukai banyak orang.
Baca Juga:
Tetap Berteman dengan Mantan? Awas, Bisa Jadi Tanda Psikopat!
Menariknya, sebuah penelitian mengungkap bahwa sifat psikopat banyak ditemukan pada individu yang menduduki posisi kepemimpinan dalam perusahaan.
Diperkirakan sekitar 1% populasi umum memiliki sifat psikopat. Namun, angka ini meningkat menjadi 4% di kalangan pemimpin bisnis.
Jabatan kepala eksekutif menunjukkan prevalensi psikopat tertinggi, diikuti oleh narapidana.
Baca Juga:
Ternyata Tanda-tanda Seorang Psikopat Bisa Dikenali Sejak Usia Dini
Profesor Renata Schoeman, seorang psikiater sekaligus akademisi di University of Stellenbosch Business School (USB), menjelaskan bahwa meskipun psikopat bisa sukses dalam dunia bisnis, mereka juga cenderung menciptakan lingkungan kerja yang beracun dan penuh konflik.
Mengenali individu dengan kecenderungan psikopat sangatlah penting. Schoeman mengidentifikasi beberapa tipe psikopat yang sering dijumpai di tempat kerja, yaitu:
• Psikopat Agresif
Psikopat jenis ini mudah bosan dan menyukai aktivitas berisiko tinggi, termasuk olahraga ekstrem.
Didominasi oleh laki-laki, mereka memiliki temperamen pemarah, cenderung agresif, dan sering kali bertindak brutal.
• Psikopat Karismatik
Di balik pesona dan daya tariknya, psikopat karismatik adalah manipulator ulung. Mereka menggunakan pesona untuk menipu dan mengendalikan orang lain.
Menurut Harvard Business Review, alasan utama di balik karisma mereka adalah untuk menyamarkan sifat psikopat yang mereka miliki.
• Psikopat Narsistik
Tipe ini memiliki ego yang besar dan melihat dunia sebagai tempat yang penuh ancaman.
Mereka sering kali memosisikan diri sebagai korban keadaan, merasionalisasi perilaku agresif, serta menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka.
• Psikopat Primer
Individu dalam kategori ini sangat manipulatif, tidak berperasaan, dan jarang merasa takut atau cemas. Yang lebih mengkhawatirkan, mereka tidak memiliki rasa bersalah atau penyesalan.
Psikopat primer sering kali berhubungan erat dengan gangguan kepribadian antisosial dan narsistik.
Jika atasan atau rekan kerja Anda cenderung berorientasi pada kepentingan pribadi dan kurang memiliki empati terhadap sesama, ada kemungkinan mereka termasuk dalam kategori ini.
Mereka juga sering kali memiliki kecerdasan tinggi, memungkinkan mereka melakukan manipulasi dengan cara yang lebih terselubung dan diterima secara sosial.
• Psikopat Sekunder
Berbeda dengan psikopat primer, individu dalam kategori ini memiliki ketidakstabilan emosional yang tinggi. Mereka cenderung impulsif, gegabah, agresif, dan sering kali merusak diri sendiri.
Meskipun mereka juga mengalami rasa takut dan penyesalan, emosi ini biasanya tertutupi oleh perilaku agresif mereka.
Di dunia kerja, mengenali dan memahami pola perilaku psikopat dapat membantu dalam mengelola dinamika profesional dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat serta produktif.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]