Karena itulah dengan tegas dan gamblang Bung Karno
mengatakan Indonesia merdeka
diproklamasikan 17 Agustus 1945 bersama Bung Hatta adalah "satu
untuk semua, semua untuk satu, semua untuk semua" INDONESIA akan merayakan
HUT Kemerdekaan RI ke 76 tahun ini.
Baca Juga:
Yonif 8 Marinir Harimau Putih Ikuti Pidato Kenegaraan Presiden RI
Negara RepublikIndonesia yang seharusnya telah selesai
memperdebatkan, mempolemikkan, mempersoalkan ideologi, dasar negara seiring
dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 sebagai maklumat ke
seluruh dunia lahirnya satu Negara-Bangsa merdeka, bersatu, berdaulat, ternyata
masih ada tarik-menarik kepentingan politik atas warna-warni (suku, agama, ras,
dan antargolongan/SARA) dan politik identitas maupun kepentingan partai
politik.
Buktinya, UUD RI yang ditetapkan 18 Agustus 1945 telah tiga
kali penggantian konstitusi, konstitusi UUDs (sementara) 1945, konstitusi UUDs
RIS, konstitusi UUDS 1950, kemudian melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
ke UUD 1945 (tidak lagi diposisikan sebagai konstitusi sementara).
Baca Juga:
Danyonif Marinir 8 Hadiri Pidato Kenegaraan HUT RI Ke - 77
Pasca Reformasi 1998 UUD 1945 telah terjadi Amandemen empat
kali oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yakni; 1999, 2000, 2001, 2002,
namun selalu berujung pada kontroversi.