Sayangnya,
perjuangan melawan penjajahan ternyata bukan perkara mudah.
Selama
31 tahun berperang, Dhien menghadapi banyak kekalahan akibat pengkhianatan
beberapa pendukungnya.
Baca Juga:
Sikapi Berbagai Isu Miring, Kemenko Polhukam Panggil Pengelola PIK
Bukan
itu saja, ia juga mengalami rabun dan encok karena peperangan yang tak pernah
berhenti.
Panglima
Laot yang iba akan kondisi kesehatan Dhien terpaksa mengambil jalan pintas
secara sepihak.
Ia
bernegosiasi pada pihak Belanda untuk melakukan gencatan senjata.
Baca Juga:
Jokowi dan Suara Parpol soal Amandemen UUD
Sebab,
ia berpikir, Dhien tak akan mungkin memenangkan peperangan.
Hingga
akhirnya, Belanda mengepung tempat persembunyian Dhien.
Ia pun
ditangkap dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat, sampai akhir hayatnya.