Pasalnya, masyarakat setempat percaya bahwa tanaman ini merupakan pelindung dari badai, topan lautan, dan serbuan biota laut, seperti kepiting dan kerang.
Menurut Ketua Forum Kaledupa, Toudani La Beloro, pelestarian mangrove sudah terjadi jauh sebelum Wakatobi ditetapkan sebagai kawasan taman nasional.
Baca Juga:
Mendorong Pengembangan Pariwisata di Laonti: Strategi Peningkatan PAD Sultra
“Bahkan, sebelum Wakatobi resmi masuk dalam teritorial Indonesia,” katanya, seperti diberitakan media, Minggu (12/3/2020).
Ada beragam aktivitas menarik yang bisa wisatawan lakukan di Pulau Kaledupa.
Salah satunya, belajar menenun di Desa Pajam.
Baca Juga:
BMKG Sultra: Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga 4 Januari 2023
Untuk diketahui, pembuatan tenun di desa tersebut masih menggunakan cara dan alat tradisional.
Ada tiga tahapan yang mesti dilalui perajin dalam menghasilkan selembar kain.
Pertama, purunga yang merupakan proses menggulung benang.