"Apakah semua dijadikan api Monas
atau tidak. Karena, ada yang menyebutkan juga jika
uangnya untuk dibelikan pesawat," jelas dia.
Menurut dokumen yang bisa dilansir
dari situs Perpustakaan PU, Tugu Monas:
Laporan Pembangunan, yang diterbitkan 17 Agustus 1968, dituliskan lidah api
di atas tugu Monas berbentuk kerucut setinggi 14 meter, dibuat dari perunggu
seberat 14,5 ton yang terdiri dari 77 bagian yang disatukan, kemudian dilapis
emas murni seberat lebih kurang 35 kg.
Baca Juga:
100.000 Prajurit Dilibatkan dalam Peringatan HUT ke-79 TNI di Monas
Tidak disebutkan dari mana emas itu
berasal.
Kemudian, demi
merayakan ulang tahun emas Republik Indonesia pada 1995, pemerintah saat itu
menambah jumlah emas agar genap 50 kilogram.
Kasubbag TU UPK Monas, Endrati Fariani, mengungkapkan, hingga
saat ini memang belum bisa dipastikan terkait siapa saja yang menyumbang untuk
pembangunan Monas.
Baca Juga:
PLN Kawal Pasokan Listrik Persiapan HUT TNI ke-79 di Monas
Saat ini, pengelola
Monumen Nasional mengelola 2 situs atau kawasan cagar budaya, yaitu Kawasan
Monumen Nasional dan Monumen Proklamator.
Pembangunan kedua monumen tersebut
bertujuan untuk mengenang dan mengabadikan kebesaran perjuangan Kemerdekaan
Bangsa. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.