Studi lain pula memberi tahu kalau musik bisa menstimulasi emosi lewat sirkuit otak yang spesifik. Jadi, kalian enggak perlu heran bila melihat orang menari, jingkrak-jingkrak, ataupun galau saat mendengarkan musik.
Mengembalikan Memori
Baca Juga:
Solvania Band Resmi Luncurkan Album Perdana: BENALU
Sebuah riset tahun 2009 dari Universitas California menemukan kalau musik bisa membuat seseorang terhubung kembali dengan memori masa lalu.
Mungkin ini sebabnya banyak orang mendengarkan musik buat bernostalgia. Sebab, tidak hanya mengingatkan tentang memori masa lalu, suatu lagu yang memiliki kenangan khusus pula dapat menimbulkan emosi yang sama seperti di masa lalu. Mungkin ini sebabnya ada orang yang terbawa suasana (baper) saat mendengarkan lagu tertentu.
Neuroplastisitas
Baca Juga:
Konser Super Diva 2 September di Indonesia Arena Hadirkan Musik Lintas Generasi
Dalam hal ini, musik mempengaruhi emosi dengan cara yang luar biasa. Karena, neuroplastisitas merupakan kemampuan otak buat memperbaiki koneksi serta menemukan jalan alternatif ke memori, emosi, serta sistem fisik semacam kemampuan bicara.
Saat otak alami kerusakan, otak bakal menciptakan jalur baru buat tetap berperan secara maksimal.
Salah satu triknya yaitu dengan terapi mendengarkan musik. Walaupun terkesan sepele, musik tampaknya sanggup menstimulasi otak buat menciptakan jalur baru selaku upaya perbaikan.