Jim Reuter, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA mengatakan, memberi makan astronot dalam waktu lama dalam batasan perjalanan ruang angkasa akan membutuhkan solusi inovatif.
"Menembus batas-batas teknologi pangan akan membuat penjelajah masa depan tetap sehat dan bahkan dapat membantu memberi makan orang-orang di sini di rumah," katanya.
Baca Juga:
Berbagai Perlombaan Meriahkan HUT RI Ke-79 di Meranti Makmur
NASA percaya bahwa solusi yang diidentifikasi melalui tantangan ini dapat mendukung sistem pangan di lingkungan yang keras di wilayah Arktik, dan juga mendukung produksi pangan yang lebih besar di lingkungan lain yang lebih ringan.
Ini termasuk pusat kota besar di mana pertanian vertikal, pertanian perkotaan dan teknik produksi pangan baru lainnya dapat memainkan peran yang lebih signifikan.
Tim dari seluruh dunia dapat mendaftarkan diri ke kompetisi ini yang batas waktunya adalah 28 Februari 2022.
Baca Juga:
Rayakan HUT Kemerdekaan RI Ke-79, Kemenag Jabar Gelar Berbagai Lomba
Selama tahap pertama kompetisi pada Oktober 2021, 18 tim memenangkan total USD450.000 atau setara Rp6,4 miliar untuk mengembangkan teknologi produksi pangan inovatif yang menghasilkan makanan yang aman, enak, berkualitas tinggi, dan bergizi.
Beberapa tim mengusulkan teknologi yang membuat produk makanan siap saji, sementara beberapa adalah roti dan bubuk dehidrasi.
Beberapa tim bahkan menghasilkan ide-ide inovatif seperti tanaman budidaya, jamur, atau makanan rekayasa seperti daging budidaya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.