Pasangan yang agak tidak biasa itu menikah di balai kota Puy-Saint-Pierre, sebuah desa kecil berpenduduk 500 jiwa.
Puy-Saint-Pierre dan dengan indahnya bersarang di sebuah lembah yang dikelilingi oleh puncak-puncak yang tertutup salju.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Hadiri Resepsi Pernikahan di Medan
Banyak orang di desa itu saling kenal dan hadir ketika Sandrine tiba di pesta pernikahan, mereka mengenakan gaun merah anggur, sangat elegan, mahal dan cerah dan memegang buket mawar kuning dan merah cerah.
Si tua Marcel, di sisi lain, tampak sangat terabaikan dibandingkan Sadrine dia datang mengenakan jas tua dan dengan rambut acak-acakan.
Namun, setelah menikah, Sandrine terus tinggal di Paris, sementara Marcel masih tinggal di gubuknya di Pegunungan Alpen.
Baca Juga:
Anggota DPR RI Maruli Siahaan Hadir di Pernikahan Jesica dan Sugama, Doakan Kehidupan Rumah Tangga yang Bahagia
Pasangan yang baru menikah hampir tidak pernah bertemu.
Aneh bukan?
Namun, Sadrine memberikan penjelasan, dia mengatakan bahwa, "Marcel adalah pria yang hidup di Abad Pertengahan, bahkan di era prasejarah," jelas Sandrine.