Berberes memang hal yang sangat sulit dilakukan pada awalnya. Namun, bagi sebagian orang, berberes mungkin dapat membantu untuk merasa rileks.
Dengan mengaturnya isi ruangan, seseorang akan mampu menemukan barang yang dibutuhkan lebih mudah dan memiliki ruang hidup yang layak.
Baca Juga:
Rasa Aman, Lingkungan Yang Nyaman, Dan Relasi Sosial Yang Erat Menjadi Pondasi BATINIAH Yang Membuat Masyarakat Tetap Bahagia Meski Tantangan Ekonomi Datang Silih Berganti
Profesor Psikologi University of New South Wales (UNSW) Sydney, Jessica Grisham, menyebut bahwa ketika seseorang tengah merasa kondisi rumahnya berantakan, berberes bisa menjadi cara untuk merasa lega.
Jangan Sekadar Ikut Tren Berberes
Beberapa waktu lalu, ada tren media sosial soal beberes yang terkenal. Tren itu disebut dengan metode Marie Kondo. Dalam tren ini, orang didorong hidup minimalis dan menyimpan barang-barang yang hanya memicu kebahagiaan.
Baca Juga:
Mengenal 4 Hormon Bahagia dan Trik Ampuh untuk Meningkatkannya
Meskipun baik, Grisham menilai ada sisi ekstrem terkait hal itu. Sisi ekstrem yang dimaksudnya adalah mengejar kesempurnaan, yang dinilai bisa berbahaya.
"Ketika media sosial menyajikan gagasan ini, atau budaya pop secara umum, bahwa kita semua perlu menjalani gaya hidup minimalis ekstrem dan memiliki alur efisiensi yang sempurna, secara paradoks hal itu justru menciptakan sedikit lebih banyak tekanan untuk benar-benar sempurna dalam minimalis kita, dan untuk mencapai gaya hidup yang benar-benar bebas dari kekacauan," bebernya.
Bukan soal Rumah Paling Bersih dan Paling Rapi