WahanaNews.co | Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Wiwin Hendriani meminta orangtua dan guru untuk melakukan tindakan preventif terhadap bullying pada anak karena dampaknya begitu besar.
Anjuran ini Wiwin berikan berkaitan dengan berita duka datang dari Banyuwangi, Jawa Timur. Seorang anak kelas IV SD ditemukan tewas gantung diri di rumahnya.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Pihak kepolisian menduga korban bunuh diri karena depresi akibat sering di-bully tidak memiliki ayah oleh teman-temannya.
Menurutnya, kasus tersebut merepresentasikan bagaimana tekanan kondisi psikologis anak bisa mengarah pada keputusan perilaku yang berisiko tinggi dan fatal.
“Ini menjadi refleksi pula bagi pihak orangtua, guru, dan para pendamping tumbuh kembang anak yang lain untuk melakukan langkah-langkah preventif agar kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tegasnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga:
Psikolog Sebut Hukuman Fisik Bukan Cara Tepat Perbaiki Perilaku Anak
Dampak psikologis yang dialami anak korban bullying
Wiwin melanjutkan bahwa kasus tersebut bukan hanya menyoal perundungan, tetapi juga bagaimana orangtua dan guru mampu memberikan pengasuhan dan pendidikan.
Ia menegaskan bahwa kedua hal itu dapat menguatkan berbagai keterampilan psikologis anak ketika menghadapi situasi yang tidak diharapkan.