WahanaNews.co | Pangeran Mohamed bin Zayed atau MbZ terpilih jadi Presiden Uni Emirat Arab (UEA), menggantikan pemimpin sebelumnya sekaligus kakak kandungnya, Sheikh Khalifa yang tutup usia.
MbZ dipilih oleh Dewan Tertinggi Federal menjadi penguasa negara kaya minyak yang didirikan oleh ayahnya itu pada tahun 1971.
Baca Juga:
Gandeng Mubadala Energy, PLN Siap Maksimalkan Pemanfaatan Gas Bumi
Sosok MbZ tidak asing di telinga warga Indonesia mengingat namanya dijadikan sebagai pengganti Jalan Tol Jakarta-Cikampek II.
MbZ merupakan putra dari Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan, presiden pertama UEA yang disebut-sebut sebagai Bapak Bangsa. MBZ mengenyam pendidikan di al-Ain dan Abu Dhabi hingga berusia 18 tahun.
Setelah itu, pria kelahiran 11 Maret 1961 itu bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, tempat pendidikan militer prestisius di Britania Raya pada 1979.
Baca Juga:
Gandeng Mubadala Energy, PLN Siap Maksimalkan Pemanfaatan Gas Bumi
Ia berlatih menggunakan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) seperti armour, menerbangkan helikopter, terjun payung, dan sejumlah aktivitas militer lainnya.
Setelah lulus, ia pulang ke negaranya untuk bergabung dengan kursus pelatihan perwira di Sharjah. MbZ dipercaya memegang sejumlah jabatan, mulai dari Perwira Pasukan Amiri (pasukan keamanan elite UEA) hingga menjadi Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.
Saat Timur Tengah sedang terguncang usai agresi Irak ke Kuwait pada 1991, MbZ memborong banyak persenjataan dari Amerika Serikat. Langkah itu diambil untuk berjaga-jaga mereka bernasib sama seperti negara tetangga.
Sejumlah pihak mengkhawatirkan langkah tersebut karena dianggap dapat menghancurkan stabilitas wilayah. Akan tetapi, Amerika justru melihat MbZ sebagai mitra yang menjanjikan.
Di tangan MbZ, militer UEA berkembang pesat. Banyak pengamat militer memuji peran MbZ dalam menangani urusan regional.
MbZ mempunyai hubungan baik dengan pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo bahkan menjadikannya sebagai Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.
"Ia membangun kota baru namanya Masgar City. Dia memiliki reputasi yang sangat baik di dunia," puji Jokowi.
Sebagai ketua dewan pengarah, MbZ berperan dalam memberi masukan dan nasihat, mempromosikan serta membangun kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia. [qnt]