WahanaNews.co | Para pejabat militer dan analis keamanan mengantisipasi penarikan
pasukan AS dari Afghanistan akan menjadi kesempatan untuk China dan Rusia
berebut pengaruh di sana.
"Afghanistan jelas sebuah tempat yang
diminati oleh China," demikian kata Jenderal Frank McKenzie, panglima Komando
Sentral AS atau CENTCOM, ketika diwawancarai wartawan di Mesir
pada Selasa (15/6/2021).
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Dia mencatat kebijakan agresif China
dalam hal pembangunan infrastruktur di seluruh Asia, dan mengatakan, "di mana
saja Anda lihat proyek-proyek ini di Timur Tengah, di sana kenyataannya
negara-negara ini rentan. Saya rasa Afghanistan akan menjadi salah satu area
seperti itu sementara kita melangkah maju."
Jenderal purnawirawan Joseph Votel,
mantan panglima CENTCOM, mengatakan kepada wartawan, tidak mengejutkan bahwa baik China maupun Rusia akan berminat
untuk mengisi "kekosongan" yang tercipta akibat penarikan pasukan AS.
"Kita akan lihat lebih banyak hal
seperti itu," kata Votel, dan ditambahkannya, ketika kehadiran militer AS
hilang, Amerika harus memastikan "tatanan diplomatik kita sudah tertib
lewat dutabesar yang dikonfirmasi, serta tim-tim Deplu dengan sumber daya yang
baik dan ditempatkan di dalam negara itu yang mampu membela dan mendukung
kepentingan AS."
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Selama bertahun-tahun, China sudah
memperluas kekuatan ekonominya lewat Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) di seluruh
dunia, dengan menyediakan infrastruktur dalam jangka pendeknya, dan sebagai
imbalannya rencana pembayaran kembali berjangka panjang yang mengakibatkan
negara-negara itu semakin bergantung kepada China.
Beijing sudah mengatakan, pihaknya
hendak memperluas programnya di Afghanistan. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.