WahanaNews.co | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, pemicu cuaca dingin yang terjadi belakangan ini bukanlah fenomena Aphelion.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Klimatologi BMKG, Urip Haryoko menjawab pesan broadcast atau pesan berantai yang beredar di media sosial mengenai cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.
Baca Juga:
Viral Hujan Cacing di China, Sejumlah Teori Bermunculan
Sementara dalam pesan berantai, dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.
Begini isi lengkap narasi yang beredar tersebut.
Baca Juga:
Rekor Malam Natal Terdingin Menyergap Sejumlah Negara Bagian AS
*Mulai pagi ini 3 Jan 2022* jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.
Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.