"Fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion," kata Urip dalam keterangan tertulisnya.
Ia pun menjelaskan, alasan mengapa cuaca dingin di Indonesia saat ini bukanlah akibat dari Aphelion.
Baca Juga:
Viral Hujan Cacing di China, Sejumlah Teori Bermunculan
Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.
"Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu (pengaruh suhu di bumi) termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion)," jelasnya.
Sebagai informasi, periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan puncak Perihelion terjadi pada bulan Januari ini.
Baca Juga:
Rekor Malam Natal Terdingin Menyergap Sejumlah Negara Bagian AS
Dengan begitu, kata dia, penyebab cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion, tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab Bumi berada di jarak terjauh dari matahari.
Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022.
Hal ini menyebabkan seolah fenomena Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.