Meskipun ucapan Pendeta Gilbert terdengar biasa saja tanpa menyentuh keyakinan agama lain, namun, sebagai seorang tokoh agama, muncul kekhawatiran di kalangan publik bahwa pernyataannya tentang seorang politikus bisa disalahpahami.
"Pak Gilbert, apakah Anda dalam keadaan baik, baik secara fisik maupun spiritual, ketika mengucapkannya? Anda telah menjadi sumber kekhawatiran bagi umat Kristen, saya merasa sedih mendengarnya," komentar seorang netizen.
Baca Juga:
Mengabdi 45 Tahun sebagai Pendeta, Pria Asal Australia Ini Putuskan Masuk Islam
"Pak Gilbert, jika ingin menjadi politikus, sebaiknya tidak menjadi pendeta. Karena suara Anda mungkin dianggap mewakili seluruh umat Kristen, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar," tambah yang lain.
"Om Gilbert masuk aja partai pasti bisa lebih berkibar kok," saran seorang netizen.
Sementara itu, netizen lainnya menyarankan agar pendeta tak ikut-ikutan urusan politik.
Baca Juga:
Minggu Perpisahan: Pendeta Ronal Sihombing Ucap Selamat Tinggal kepada Jemaat HKI Hariara Silaban
"Kenapa tidak pernah mendoakan Presiden Jokowi, yang sudah jelas berkontribusi besar untuk negeri ini. Jangan main politik, Pak, Tuhan tahu isi hati anda. Jangan mencuri kemuliaan Tuhan," kritik netizen lainnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.