WahanaNews.co | Sebuah penelitian terbaru ungkapkan terdapat sesuatu dari diri manusia yang membuat nyamuk sangat tertarik, hingga ingin menggigitnya.
Sejumlah peneliti menemukan bahwa beberapa orang menghasilkan bahan kimia tertentu pada kulit mereka yang terikat dengan bau dan membuat nyamuk tertarik. Akan tetapi, yang membuatnya lebih buruk, yakni nyamuk akan tetap setia pada favorit mereka dari waktu ke waktu.
Baca Juga:
Australia Uji Coba Nyamuk Ber-Wolbachia di Bali, Begini Tanggapan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Oleh karenanya, peneliti merancang sebuah eksperimen yang mengadu bau seseorang satu sama lain. Para peneliti meminta 64 relawan dari Universitas Rockefeller, New York, untuk mengenakan stoking nilon di sekitar lengan bawah mereka, untuk mencium bau kulit mereka.
Stoking tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam perangkat terpisah di ujung tabung panjang. Kemudian, puluhan nyamuk pun dilepaskan.
Dalam penelitian kali ini, nyamuk yang digunakan yakni nyamuk aedes aegypti yang diketahui menyebarkan demam kuning, zika dan demam berdarah.
Baca Juga:
Kemenkes RI Gelontorkan Dana Rp16 Miliar untuk Implementasi Nyamuk ber-Wolbachia
Peneliti melihat nyamuk mengerumuni stoking tertentu yang menurut peneliti paling menarik. Selain itu, peneliti pun mengadakan turnamen round-robin, di mana mereka melihat bahwa daya tarik nyamuk terbesar.
Para peneliti melakukan pengujian tersebut dengan individu yang sama selama beberapa tahun, dan melihat bahwa hasilnya serupa.
Peneliti tersebut menemukan ada satu faktor yang jadi perhatian nyamuk, yakni yang memiliki kadar asam tinggi pada kulit mereka.