Namun,
pembicaraannya terlalu santun, hanya mengatakan Nasser ingin mengajak Bung
Karno berinspeksi.
Bung Karno memberikan alasan, dia
masih terlalu lelah.
Baca Juga:
Gedung Pancasila, Simbol Persatuan dan Lahirnya Ideologi Bangsa
Lalu, mengapa
acara inspeksi ini mendadak, lagi pula dia perlu istirahat.
Marsekal Amir agak kecewa, lalu
meminta kesediaan Bung Karno agar menemani Nasser inspeksi.
Bung Karno pun menolak dengan halus.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasto Kristiyanto: Bung Karno Dibawa-Bawa, Pengamat Bereaksi
"Tetapi, eh
soalnya adalah...." kata Marsekal Hakim.
"Soal apa lagi?"
"Soalnya, Presiden
kami mengundang sahabat beliau, yaitu Presiden Republik Indonesia, untuk menginspeksi para penari perut di seluruh pelosok Kota Kairo. Untuk itu, kami diperintahkan untuk
menyampaikannya pada paduka Yang Mulia."