WahanaNews.co | Elite
Partai Demokrat (PD) Rachland Nashidik curhat lantaran akun Twitternya diretas,
dan diganti namanya. Rachland mengeluh saat ini tak bisa menggunakan akunnya.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
"Hari ini 8 Agustus twitter saya dibajak, akun saya itu
sekarang berganti nama dengan nama asing, nama orang lain, nama yang tidak saya
kenal, mungkin nama fiktif. Dan yang pasti saya tidak bisa lagi
menggunakannya," kata Rachland Nashidik kepada wartawan, Minggu (8/8/2021)
malam.
Rachland mengaku tidak mengetahui pihak yang meretas akun
Twitter-nya itu. Namun dia meyakini peretas akunnya adalah pihak yang tak suka
kepada cuitannya yang kerap kali mengkritik pemerintah.
"Saya tidak tahu siapa pihak yang bertanggung jawab
terhadap perbuatan anti demokrasi ini. Yang pasti kemungkinan besar pasti dia
tidak suka dengan isi dari tweet-tweet saya yang memang kerap melancarkan
kritik terhadap pemerintah Presiden Jokowi khususnya dalam penanganan COVID-19
yang memakan begitu banyak jiwa," kata dia.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Rachland mengatakan peretasan yang dialaminya itu dialami
seminggu sebelum Kemerdekaan Indonesia. Rachland mengaku bahwa kemerdekaan
berpendapatnya dirampas.
"Hari ini 8 Agustus seminggu saja sebelum kemerdekaan
Indonesia dirayakan saya berasa tidak menjadi bagian dari kemerdekaan itu, hak
saya atas kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi malam ini juga
dirampas oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan saya untuk menggunakan hak
politik saya untuk memberikan sumbangan pemikiran, gagasan dalam bentuk kritik
dalam bentuk teguran kepada pemerintah," jelasnya.
Informasi akun Rachland diretas itu sebelumnya diungkapkan
oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief di akun Twitter
resminya. Andi Arief menyebut akun Rachland "dicuri".