Selanjutnya, Alman pun membeberkan awal mula perkenalan dengan sang kakek tersebut saat bertemu.
Pertemuan Alman dengan sang kakek terus berlanjut hampir setiap hari hingga akhirnya ditawari untuk tinggal di rumahnya.
Baca Juga:
Rawat Anak TKI, Ibu Tionghoa Ini Dapat Penghargaan dari Raja Malaysia
"Saya baru ini disalam duluan sama orang Arab. Saya bilang kontrakan saya jauh dan ke masjid saya jalan kaki. 'MashaAllah' (kata kakek), sudah segitu. Terus setiap hari salat subuh ngobrol sampai jam setengah enam kadang ya. Dan ujung-ujungnya kakek itu menawarkan diri ke saya. Menawarkan jasa gitu katanya gini, 'Kamu jangan utang (sewa) rumah. Kamu tinggal saja di rumah saya'. Saya tolak langsung mentah-mentah, saya enggak sangka dikasih rumah segede gini. Kirain tuh kamar sepetak, kamar sopir. Dan ternyata saya dikasih ini tuh sebenarnya panjang ke sana," katanya.
Hal itu diakui Alman Mulyana sebagai pengalaman yang berharga baginya selama menjadi TKI di Arab Saudi.
Alman Mulyana pun menjelaskan bahwa sang ibunda juga ternyata kenal dengan kakek tersebut.
Baca Juga:
Kemlu RI Tangani Kasus Pekerja Migran di Inggris
Ibunda Alman juga sempat merawat kakek itu dan dinilai sangat baik juga tulus hingga diberikan warisan rumah mewah oleh sang kakek, meskipun pada awalnya sang ibunda tidak mau menerima warisan rumah mewah dari kakek angkat tersebut.
Menolak dengan halus, ibunda Alman Mulyana pun memberikan rumah itu kepada keluarga sang kakek angkat.
Namun, keluarga sang kakek ogah menerima rumah warisan tersebut, lantaran menilai bahwa itu sudah menjadi hak ibunda Alman Mulyana.