WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat lokal dan wisatawan dalam ajang IFG Labuan Bajo Marathon 2022.
Menparekraf Sandiaga usai menyelesaikan lari pada kategori 5 kilometer, di Labuan Bajo, Sabtu (29/10/2022), mengatakan antusiasme masyarakat tersebut dapat dilihat dari jumlah peserta yang bepartisipasi mencapai sekitar 1.000 orang. Tidak hanya wisatawan nusantara saja yang menyemarakkan ajang lari bergengsi tersebut, tapi wisatawan mancanegara juga ikut berpartisipasi.
Baca Juga:
Kemenparekraf Perkuat Peran Perempuan di Ekonomi Digital Lewat Creators Lab
"Jadi kalau dilihat dari seluruh penyelenggaraan ini nilainya 10. Partisipasi masyarakat juga sangat besar dan antusiasme mereka tinggi. Dan yang selalu membuat marathon menarik adalah jika di sekitar lintasannya masyarakat memberikan salam dan semangat. Saya juga lihat ada beberapa peserta dari Singapura, wisatawan nusantaranya juga banyak. Harapannya melalui event ini akan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan," ujar Menparekraf.
IFG Labuan Bajo Marathon 2022 sendiri adalah lomba lari marathon yang cukup menantang dan berskala besar yang pertama kali diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia dengan konsep sport tourism. Yakni berwisata sekaligus melakukan aktivitas olahraga.
IFG Labuan Bajo Marathon 2022 menghadirkan beberapa kategori lomba lari, diantaranya Marathon (42 kilometer) Half Marathon (21 kilometer), 10 kilometer, 5 kilometer, EKIDEN, dan Kids Dash yang diikuti kalangan profesional, pemula, hingga keluarga.
Baca Juga:
Pengembangan Desa Wisata di Rejang Lebong Masih Gunakan Anggaran Mandiri Desa
Menparekraf Sandiaga yang hadir sebagai peserta kehormatan berpartisipasi pada kategori lomba lari 5 kilometer yang dimulai dari Hotel Meurorah, menuju Puncak Waringin, dan berakhir di Waterfront.
Menurutnya meskipun lintasan lari tersebut memiliki tanjakan yang cukup menantang, tapi panorama yang ditawarkan pulau Komodo ini sangatlah menawan. Pemandangan kapal-kapal phinisi yang bersandar di bibir pantai berlatar perbukitan menjadi unique selling point dari Labuan Bajo.
"Jadi ini walaupun lintasannya naik turun tapi itu justru menjadi suatu tantangan dan begitu sampai di puncak saya melihat pemandangan yang luar biasa indahnya," kata Sandi.