WahanaNews.co | PT Surya Utama Nuansa (SUN) Energy,
pengembang proyek sistem tenaga surya di Indonesia, meningkatkan literasi
energi terutama energi baru terbarukan (EBT) tenaga surya pada masyarakat
Indonesia.
"Aksi ini dilakukan untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable
development goals/SDGs), mempercepat target 23% bauran energi di tahun
2025, serta Indonesia Nol Emisi Karbon pada 2060," kata Head of Marketing
SUN Energy, Anggita Pradipta, dalam
keterangan tertulisnya, Senin (23/8/2021).
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Dia mengatakan,
kontribusi mengurangi dampak perubahan iklim diperlukan dari seluruh lapisan
masyarakat di berbagai aspek, mulai pola pembuangan sampah, konsumsi kemasan,
limbah tekstil, termasuk penggunaan energi bersih sebagai sumber energi
alternatif.
"Langkah ini memerlukan dukungan
dari berbagai pihak secara berkala," kata dia.
Anggita mengatakan, literasi energi
ini juga dalam rangka perayaan ulang tahun ke-5 SUN Energy bertajuk 5UNTASTIC selama
1 bulan ke depan.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Terhitung selama 18 jam, SUN Energy
mengadakan literasi mengenai tenaga surya secara virtual di bulan Agustus
hingga September kepada 20.000 siswa sekolah dasar serta 1.000 mahasiswa
perguruan tinggi, dan 500 masyarakat umum di seluruh Indonesia.
Selain itu, menggandeng komunitas EBT
skala nasional yang diprakarsai anak muda, Society
of Renewable Energy (SRE), mendukung program bernama EdNergi untuk melakukan edukasi dan sosialisasi EBT ke 600 siswa
SMP dan SMA di Jakarta.
Mengawali perayaan ini, SUN Energy
melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada (SV UGM) yang disaksikan Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia
(AESI), Fabby Tumiwa, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek, Wikan Sakarinto, dan Direktur Aneka Energi Baru dan Energi
Terbarukan Kementerian ESDM, Chrisnawan
Anditya.