WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden RI, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan pengoperasian dan pembangunan serentak 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) yang dibangun oleh Kementerian ESDM, PT PLN (Persero), dan mitra swasta di 15 provinsi.
Acara peresmian terpusat berlangsung di PLTP Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Jumat (27/6/2025), sebagai bagian dari komitmen Indonesia mempercepat transisi menuju kemandirian energi nasional.
Baca Juga:
Prabowo Resmikan 55 Proyek EBT Senilai Rp 25 Triliun, Listrik Hijau Siap Terangi Nusantara
Proyek yang diresmikan meliputi delapan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) tiga di antaranya telah memasuki tahap operasi komersial (COD), sementara lima lainnya masih dalam proses pembangunan awal dan 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dengan total kapasitas gabungan sebesar 379,7 megawatt (MW).
Presiden Prabowo dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan EBT yang berkelanjutan sebagai bentuk kemandirian bangsa.
"Hari ini kita resmikan dan mulai pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan. Kita resmikan PLTP sebagai bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi untuk seluruh rakyat Indonesia dalam keadaan yang efisien dan ekonomis," ujar Prabowo.
Baca Juga:
4 Pulau Sah Milik Pemprov Aceh, Fraksi Partai Gerindra DPRD Tapteng Apresiasi dan Dukung Keputusan Presiden Prabowo
Presiden menambahkan sebagai negara yang dikaruniai sumber daya EBT yang begitu besar, Indonesia terus menegaskan komitmennya untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan demi mencapai swasembada energi di Indonesia.
“Kita bersyukur bahwa kita memiliki sumber-sumber energi yang juga luar biasa, sumber-sumber energi yang terbarukan ada di kita, tinggal kita mengelola dengan baik. Dan hari ini bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi yang sangat menentukan bagi masa depan kita,” imbuh Presiden Prabowo.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan langkah progesif dalam utilisasi EBT ini merupakan wujud komitmen RI dalam menggenjot transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.