WahanaNews.co | T-Mobile
mengaku jadi korban serangan siber atau peretasan, sehingga 48 juta orang
mengalami dampaknya. Penyelidikan awal menghasilkan data bahwa 7,8 juta
pelanggan pascabayar T-Mobile saat ini terpengaruh, serta lebih dari 40 juta
mantan atau calon pelanggan yang sebelumnya telah mengajukan kredit dengan T-
Ponsel.
Baca Juga:
Usai Serukan Boikot Produk Israel Situs Website MUI Tangsel Diretas
T-Mobile mengatakan bahwa saat ini tidak ada indikasi data
seperti informasi kartu kredit atau debit pelanggan, terkandung dalam file yang
diakses peretas. Mereka juga tidak yakin bahwa peretas mengakses nomor telepon,
nomor akun, PIN, atau kata sandi apa pun.
Namun, dikatakan bahwa beberapa data yang diakses oleh
peretas memang mencakup nama depan dan belakang pelanggan, tanggal lahir, nomor
Jaminan Sosial, dan SIM/Informasi ID.
Selain itu, sekitar 850.000 nama pelanggan prabayar T-Mobile
aktif, nomor telepon, dan PIN akun juga terungkap dalam serangan siber
tersebut.
Baca Juga:
Geger Serangan Bjorka, Kemenkeu Siap Tambah Anggaran BSSN
Cara Agar Data Tidak
Gampang Dibobol Seperti Kasus BRI Life
"Kami telah secara proaktif mengatur ulang semua PIN
pada akun untuk membantu melindungi pelanggan, dan kami akan segera memberitahu
yang sesuai. Tidak ada Metro by T-Mobile, mantan pelanggan prabayar Sprint,
atau Boost nama atau PIN mereka yang terekspos," tulis T-Mobile.