Sedangkan Amerika Latin tertahan oleh gejolak ekonomi dan sosial, meskipun ada penampilan yang kuat dari Meksiko. Sementara Afrika terhambat oleh masalah keuangan, infrastruktur, dan konektivitas Prospek untuk tahun 2024
Menurut Air Monitor 2024 dari Amex GBT, banyak maskapai penerbangan melaporkan rekor pendapatan pada tahun 2023, tetapi lanskapnya mungkin terlihat kurang menguntungkan pada tahun 2024.
Baca Juga:
Harga Tiket Pesawat Dikeluhkan Warga Manokwari, Pemda Diminta Turun Tangan
Kursi penerbangan internasional: 2024 vs 2019
Laporan tersebut menguraikan tekanan-tekanan lain yang dihadapi industri ini, termasuk masalah geopolitik, masalah rantai pasokan, kekurangan staf, dan kenaikan biaya bahan bakar dan tenaga kerja.
Namun, beberapa faktor penopang dapat mendukung industri tahun ini, termasuk kembalinya perjalanan bisnis yang telah lama ditunggu-tunggu, yang diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024.
Baca Juga:
PPN Desak Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat Rute Gunungsitoli-Kualanamu yang Meroket
Proyeksi oleh IATA menunjukkan pendapatan dan laba industri diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024.
Asosiasi ini memperkirakan pendapatan global akan mencapai rekor US$ 964 pada tahun depan, dengan laba bersih sebesar US$ 25,7 miliar. Ini akan menjadi margin laba bersih 2,7% atau sedikit meningkat dari margin laba 2,6% yang diharapkan untuk tahun 2023.
Namun, IATA juga menyatakan bahwa industri ini menghadapi tantangan yang cukup besar, mulai dari persaingan pelanggan dan biaya operasional yang tinggi hingga peraturan pemerintah.