"Saya menyadari dengan keterbatasan kemampuan orang tua. Untuk
handphone, Diba gak berani minta orang tua. Teman-teman sudah punya HP, Diba belum punya sendiri di kelas," cerita
Diba.
Tapi akhirnya Diba bisa memiliki HP, setelah menjalankan tugasnya sebagai Paskibraka. Uang saku dari sponsoryang didapatnya dipergunakan
untuk membeliHP,dan
sebagian diberikan kepada orangtua.
Baca Juga:
Tahun baru, harapan baru. Semoga 2025 menjadi tahun penuh makna dan pembelajaran yang berharga
"Setelah dapat itu, baru saya pakai untuk beli teknologi.
Notebook dan handphone, sebagian dikasih ke orang tua," jelas Diba.
Masuk Akmil
Baca Juga:
Sederet Provinsi di Luar Jawa dengan SDM Paling Unggul, Sumut Urutan ke Berapa?
Pengalaman di Paskibraka memberikankesempatan besar untuk
Diba masuk ke Akmil. Ia
menceritakan bagaimana bisa masuk ke Akmil angkatan taruni pertama.
"Awalnya untuk taruni memang tidak ada, itu usulan dari
almarhumah ibu Ani Yudhoyono. Kita
direkrut dari anggota paskibraka nasional dan sekolah unggulan,"kata
Diba.
Serangkaian proses perekrutan sudah dilalui Diba, dan akhirnya
bisa lulus cumlaude tahun 2017 lalu.