WahanaNews.co | Seorang warga berusia lanjut di Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah, menggali makamnya sendiri, meski tidak tahu kapan
ajal akan datang menjemput.
Ia melakukan hal itu,
supaya ketika meninggal dunia tidak terlalu merepotkan orang lain.
Baca Juga:
Ketua PBNU Sebut Pengurus yang Maju Pilkada 2024 Bakal Dinonaktifkan
Pria lanjut usai tersebut bernama Sumadi, warga Desa Ngemplak, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Pria yang mengaku berusia 102 tahun ini sudah seminggu terakhir
nekat menggali makam untuk dirinya sendiri, di pemakaman umum desa setempat.
Posisi makam yang digalinya berdekatan dengan pusara makam isterinya yang lebih
dulu meninggal dunia.
Baca Juga:
Gejolak Politik di Kendal: Bupati Petahana Gagal Daftar, Siap Bawa ke Bawaslu
Ia beralasan melakukan persiapan dari sekarang, sehingga ketika
meninggal dunia, tidak terlalu merepotkan keluarga maupun tetangga sekitar.
Apalagi kebetulan di rumah dirinya tidak mempunyai pekerjaan,
sehingga waktu luangnya dimanfaatkan untuk menggali kubur.
"Ketimbang nganggur, alon-alon (pelan-pelan)," jelas
Sumadi,
di sela menggali makamnya sendiri.
Aksi tak biasa Sumadi itu sontak menyedot perhatian masyarakat sekitar. Sebenarnya, pihak keluarga, masyarakat maupun Ketua RT sudah berulang kali menasehati Sumadi untuk
menghentikan penggalian kubur. Namun, Sumadi
tetap bersikukuh melanjutkan kegiatan tersebut. Bahkan menolak jika ada warga
ingin membantu.
"Urung mati kok wis gawe sik, matine masih suwi (belum mati
kok sudah bikin kubur, nanti masih lama matinya), sudah diperingatkan seperti
itu," jelas Budiono, tetangga Sumadi.
Pihak Desa Ngemplak mengakui, baru kali pertama ini ada warga menggali makam
untuk dirinya sendiri. Mereka tidak terlalu mempermasalahkan, karena tujuan Mbah Sumadi baik.
"Itu inisiatif sendiri, di RT 01 RW 06 (tempat Sumadi tinggal) itu ada satu regu. Nah regu itu yang
mengurusi kubur semua," jelas Kepala Desa Ngemplak, Mustaqim.
Sosok Sumadi
selama ini memang dikenal sering
membantu menggali kubur, ketika ada warga meninggal dunia.
Rekan-rekan seusianya bahkan sudah banyak yang meninggal dunia.
Di usianya yang tergolong senja, Sumadi masih tampak cukup sehat.
Setelah membuat makam sendiri, Sumadi akan melengkapinya dengan
menyiapkan nisan dan juga kain kafan. [dhn]