"Saya sebagai karyawan
juga tidak merasakan dampak pandemi, karena gajian juga lancar dan tidak ada Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK)," ujarnya kepada wartawan, Senin (21/6/2021).
Pemilik usaha CV Rayung
Pelangi, Bambang Triyono, mengatakan, di awal 2020, usaha yang dijalani hanya
melibatkan 20 orang pekerja.
Baca Juga:
Pemkab Purbalingga Dukung IKM Kembangkan Knalpot Tanpa Kebisingan di Jawa Tengah
Namun, justru ketika pandemi
terjadi, pihaknya mencari karyawan baru.
Kebetulan, pada masa pandemi,
ada pekerja yang dirumahkan atau proyek bangunan mandek, sehingga bisa
direkrut.
"Saya tidak pilih-pilih
karyawan, bahkan penyandang disabilitas saya tampung juga. Yang penting, mereka
mau belajar, mengikuti training.
Setelah bisa, langsung kerja. Pendapatannya tidak kalah dengan bekerja di
proyek bangunan atau pabrik. Pada masa pandemi, karyawan terus bertambah, dan
sekarang ada 200-an karyawan," jelas Bambang.
Baca Juga:
Warga Desa Onje Merayakan Sholat Idul Fitri Setelah Aboge Baru
Ia mengatakan, pada awal
pandemi terjadi di Indonesia, pihaknya justru mulai melakukan ekspor perdana ke
Korea Selatan, tepatnya pada Maret 2020.
Awalnya, satu kontainer, atau
berjumlah 30 ribu buah.
Jadi, pada Maret sampai
Agustus, ada satu kontainer, kemudian mengalami peningkatan lagi sejak
September tahun lalu dengan jumlah dua kontainer.