Biasanya solusi yang dilakukan adalah menabur bubuk sekam agar jalan menjadi kasar dan bisa dilewati.
Selepas Panorama I, tanjakan berikutnya yang juga harus ditaklukan adalah Panorama II dengan rute tanjakan yang panjang.
Baca Juga:
Winson Reynaldi Dikecam Usai Parodikan Paus Fransiskus, Akhirnya Minta Maaf
Ibarat neraka jalanan, jika keterampilan mengemudi tak memadai atau kendaraan tidak laik, risikonya hanya satu, yaitu celaka.
Kondisi tersebut membuat KNKT mengunjungi langsung Sitinjau Lauik dan meminta pihak terkait meningkatkan mitigasi kecelakaan transportasi di daerah itu.
"Tanjakan ekstrem Sitinjau Laut ini sudah mendunia karena banyak tayangan di YouTube. Terkenal bukan karena hal baik, tetapi sering kecelakaan. Jangan sampai ini membuat malu Indonesia," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono.
Baca Juga:
Fakta Mengejutkan, Tersangka Pemerasan Ternyata Eks Satpam Ria Ricis
Ia banyak menerima kritik soal penanganan risiko kecelakaan di tanjakan ini.
"Beberapa tahun lalu kondisinya seperti itu hingga saat ini kondisinya masih sama. Seakan-akan tidak ada tindakan penanggulangan yang dilakukan pemerintah dan pihak terkait," katanya.
Untuk itu pihaknya menyiapkan solusi jangka pendek berupa pemasangan rambu-rambu khusus sebagai pedoman bagi pengendara.