WahanaNews.co | Arkeolog
Yunani berhasil membongkar dan menganalisis sejumlah bukti, bahwa ribuan tahun
lalu orang Yunani kuno mengirim santet untuk membunuh musuh-musuhnya.
Baca Juga:
Lewat Santet, Kelompok Yahudi Ukraina Ancam Bikin Putin Menderita hingga Tewas
Peristiwa ini terjadi ketika Alexander Agung meninggal pada
323 SM dan terjadi perebutan kekuasaan oleh para jenderal dan pejabat tinggi.
Belum lama ini, arkeolog Yunani menemukan guci keramik
berusia 2.300 tahun berisi tulang ayam yang dipotong-potong. Benda tersebut
kemungkinan merupakan bagian dari santet atau kutukan kuno untuk melumpuhkan
dan membunuh 55 orang di Athena kuno.
Penemuan ini mengungkapkan bukti baru bagaimana orang
mencoba menggunakan santet di kota. Mereka menemukan guci, bersama dengan koin,
di bawah lantai Gedung Komersial Klasik Agora, yang digunakan oleh pengrajin
kuno.
Baca Juga:
Ini Ciri Pengguna Ilmu Pelet, Ada di Sekitar Anda?
"Kami juga menemukan panci berisi potongan kepala dan
kaki ayam muda," tulis Jessica Lamont, seorang arkeolog di Universitas
Yale, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Hesperia.
Pada saat itu, sekitar 300 SM, orang-orang yang mengirim
santet juga memasukan paku besi besar melalui guci itu. "Di dalam guci itu
terdapat 55 nama yang ditulis di selembar kain yang kemungkinan target dari
kutukan itu," kata Lamont.
Laomnt menulis, bagian kuku dan ayam kemungkinan berperan
dalam kutukan tersebut. Kuku biasanya ditemukan dengan kutukan kuno dan
"memiliki kekuatan penghambat dan secara simbolis melumpuhkan atau menahan
kemampuan korban.
Kepala dan kaki ayam di dalam guci menunjukkan bahwa
sebelaum dimasukan, kepala tersebut seperti habis dipuntir dan ditusuk. Bagian
kaki ayam juga terlihat ditusuk. "Pengirim kutukan sepertinya berusaha
untuk melumpuhkan bagian tubuh yang sama dari korban yang ditujunya,"
tulis Lamont.
Gaya tulisan tangan di guci menunjukkan bahwa setidaknya dua
orang yang menuliskan nama orang yang menjadi target santet. "Itu pasti
disusun oleh orang-orang dengan pengetahuan yang baik tentang bagaimana
melemparkan kutukan yang kuat," kata Lamont Live Science melalui email.
Lamont mengatakan, kemungkinan santet itu terkait dengan
perselisihan di Athena sekitar 2.300 tahun yang lalu. Setelah Alexander Agung
meninggal pada 323 SM, kerajaannya runtuh dan para jenderal serta pejabatnya
saling bertempur untuk mendapatkan kekuasaan. [qnt]