Selain menanggung penuh buaya kuliah sampai lulus, Salma menuturkan beasiswa ini juga mencakup tiket pesawat once-off (tiket saat pertama kali datang ke Turki dan tiket setelah selesai menempuh pendidikan), satu tahun kursus bahasa Turki, uang saku bulanan, akomodasi tepat tinggal dalam bentuk asrama, asuransi kesehatan.
"Uang saku bulanan 800 TL untuk S1, namun Februari mendatang akan naik menjadi 1000 TL (atau sekitar Rp 1 juta) per bulan," paparnya. Ia mengatakan, tunjangan hidup yang diberikan untuk membiayai kebutuhan selama 1 bulan terbilang cukup, karena mahasiswa sudah disediakan asrama dengan segala fasilitasnya, seperti makan dua kali sehari dan laundry.
Baca Juga:
PT Perikanan Indonesia, Program dari Beasiswa Anak Nelayan hingga Dukungan Operasional
"Uang saku bulanan yang diberikan per bulan juga mencukupi kebutuhan kita sehari-harinya," imbuh dia.
Selain itu, banyak sekali kursus dan kegiatan pendidikan di luar perkuliahan yang diberikan oleh pihak beasiswa untuk melatih skill maupun akademik.
Sementara, alasan memilih Turki sebagai negara untuk melanjutkan kuliah, ungkap dia, karena Turki termasuk negara yang terletak di dua benua, yaitu benua Eropa dan Asia.
Baca Juga:
Syamsu Rahman: Beasiswa Pendidikan Disalurkan CSR Yaga Yingde di Kota Depok
"Selain itu, Turki juga kaya akan sejarah. Pendidikan di Turki juga terbilang bagus karena mengikuti standar pendidikan Eropa.
Alasan lainnya, saya sangat tertarik dengan acara tahunan di Turki, yaitu Teknofest, perhelatan teknologi yang sangat bergengsi di kawasan Eropa.
Sejak SMA saya menyukai robot dan teknologi, sampai memenangkan medali emas di ajang internasional World Robot Games," imbuh dia.