Meski begitu, kuliah di luar negeri bukan tanpa tantangan. Salma mengatakan tantangan kuliah di Turki adalah bahasa, dan budaya.
Walau Turki adalah negara yang berada di 2 benua, salah satunya Eropa, nyatanya 95 persen masyarakat Turki tidak bisa berbahasa Inggris.
Baca Juga:
PT Perikanan Indonesia, Program dari Beasiswa Anak Nelayan hingga Dukungan Operasional
Untungnya, pihak beasiswa memberikan kursus wajib bahasa Turki selama 1 tahun secara gratis.
Budaya yang berbeda juga menjadi salah satu tantangan yang besar yang ia hadapi. Menurutnya, cara menghadapi tantangan bahasa dan budaya ini adalah sering berinteraksi dengan orang lokal.
"Setelah menjadi awardee, kita akan ditempatkan di asrama oleh pihak beasiswa bersama dengan pelajar Turki lainnya, dengan seringnya berinteraksi dengan mereka, akan menambah kemampuan dan pemahaman kita dalam bahasa juga mengerti budaya mereka. Orang Turki termasuk orang yang ramah, mereka memahami bahwa kita adalah orang asing yang belum mengerti budaya mereka, mereka sangat terbuka jika kita ingin mempelajari budaya mereka,"
Baca Juga:
Syamsu Rahman: Beasiswa Pendidikan Disalurkan CSR Yaga Yingde di Kota Depok
imbuh dia. Tantangan ini dengan mudah dijalani juga berkat kehadiran Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki.
"Beberapa kegiatan yang diadakan PPI Turki seperti welcoming party dan beberapa acara offline lainnya, saya merasakan kekeluargaan yang besar. Saya mulai mengenal, berteman dan membangun koneksi dengan orang Indonesia saat saya mengikuti kegiatan PPI Turki. Sebelumnya saya tidak mengenal satu pun orang Indonesia di kota saya tinggal, Istanbul. Dengan adanya PPI Turki, membuat saya merasa berada di rumah yang nyaman lagi," paparnya.
Persiapan mendaftar beasiswa Bagi pelajar Indonesia yang ingin mencoba beasiswa ini, ada sejumlah kiat yang disarankan oleh Salma.