Dilansir dari Business Insider (1/10), teripang atau timun
laut ini bisa dibanderol harga hingga 3.000 usd (Rp 44,3 juta) per kilogramnya.
Sedangkan timun biasa hanya sekitar USD 1-3 per kilogram (Rp 14.792-Rp 44.377).
Steven Purcell seorang ahli teripang dari Southern Cross
University Marine Ecologist menjelaskan alasan mengapa harga teripang sangat
tinggi. Ini karena untuk mendapatkan teripang sangatlah sulit.
Baca Juga:
4 Jenis Makanan yang Mengandung Zat Besi dan Mudah Ditemukan
"Di beberapa negara, para nelayan teripang ini menyelam
tanpa banyak melakukan pelatihan. Oleh karenanya banyak di antara mereka yang
menjadi lumpuh karena penyakit dekompresi," ujar Purcell.
Apalagi saat ini populasi teripang makin sedikit. Di mana
mereka harus menyelam lebih dalam untuk mendapat teripang tersebut. Bahkan
tercatat sekitar 40 penyelam di Yucatan, Meksiko, tewas saat mengambil
teripang.
Semakin tingginya permintaan, populasi teripang makin
terancam punah. Dari 70 atau lebih teripang yang dieksploitasi, sebanyak 7
jenis teripang diklasifikasikan sebagai hewan laut yang terancam punah.
Baca Juga:
Usai Skema Perjalanan Travel Bubble, Wisatawan Asal Singapura Rindu Masakan Seafood
Menurut Purcell, harga teripang juga semakin tinggi kalau
terdapat banyak duri di seluruh permukaan tubuhnya. Seperti jenis Japanese
Spiky Sea Cucumber, teripang dengan warna cokelat kehitaman yang diseluruh
permukaan tubuhnya memiliki duri.
Semakin tajam (banyak duri) teripangnya, maka harganya
semakin tinggi," ujar Purcell.
Teripang jadi sajian termahal di restoran. Satu piring
teripang yang kenyal dan tinggi protein ini bisa dibanderol harga hingga USD
170 (Rp 2,5 juta). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.