WahanaNews.co, Jakarta - Ketika berbicara tentang anatomi tubuh, kucing memiliki struktur anatomi yang mirip dengan manusia. Misalnya, manusia dan kucing memiliki organ seperti mata, ginjal, dan jantung.
Namun, apakah kucing bisa menangis seperti manusia?
Baca Juga:
Maxim Jakarta Rayakan World Animal Day Dengan Bagi-Bagi Makanan Kucing Dan Bersih-Bersih Kandang
Jika kita pernah melihat cairan seperti air mata di mata kucing peliharaan, mungkin kita mengasumsikan bahwa mereka sedang merasa sedih atau tertekan.
Orang sering cenderung memberikan interpretasi emosional kepada hewan, termasuk kucing, dengan mengasumsikan bahwa ketika mereka mengeluarkan air mata, itu menunjukkan ekspresi kesedihan atau tekanan.
Melansir Kompas.com, sebenarnya kucing tidak menangis seperti manusia. Menangis ala kucing bukanlah bentuk perilaku komunikatif seperti mendengkur, mengeong, atau berkicau.
Baca Juga:
Alergi Bulu Hewan Peliharaan: Kucing Lebih Dominan, Kenapa?
Berbeda dengan manusia yang menangis sebagai respons emosional terhadap kesedihan, kucing tidak mengeluarkan air mata emosional.
Pertanyaannya kemudian adalah, mengapa kucing menangis atau mengeluarkan air mata?
Tapi, apa iya kucing bisa menangis?
Jawaban singkatnya adalah ya. Saluran air mata kucing berfungsi sama dengan saluran air mata manusia, tetapi tidak mengeluarkan air mata emosional karena kesedihan atau rasa sakit.
Michelle Bourjaily, DVM, dokter hewan di Small Door Veterinary di New York City, Amerika Serikat, mengatakan, meski kucing bersuara (mengeong, melolong, dan sebagainya) dalam upaya berkomunikasi atau mengekspresikan suatu bentuk emosi, tidak ada bukti yang menunjukkan kucing mengeluarkan air mata saat bersedih.
Sebaliknya, apabila kucing menangis, artinya ada sejumlah masalah kesehatan yang dialaminya.
Bourjaily menjelaskan, kucing sebenarnya mengeluarkan air mata sebagai respons terhadap penyakit atau cedera.
Kucing menangis kemungkinan besar mengalami ketidaknyamanan pada matanya karena suatu kondisi tertentu.
Dilansir dari Reader's Digest, Jumat (21/7/2023), berikut ragam penyebab kucing menangis atau mengeluarkan air mata.
Alergi
Sama dengan manusia, kucing dapat mengalami alergi terhadap faktor lingkungan, seperti debu, serbuk sari, dan jamur.
Kucing juga dapat alergi terhadap makanan tertentu, asap rokok, parfum, dan bahan kimia dalam produk pembersih.
Gejala alergi yang dialami kucing meliputi bersin, gatal, atau berair mata.
Pemilik kucing dapat meringankan alergi dengan memandikan kucing untuk meredakan rasa gatal, menjaga kebersihan rumah dari debu dan kotoran, mencuci tempat tidur kucing secara teratur, serta memberikan makanan yang sehat.
Infeksi mata
Selanjutnya, penyebab kucing menangis adalah mengalami infeksi mata. Kucing dapat tertular infeksi mata akibat bakteri dan virus saat bersentuhan dengan kucing lain yang menderita infeksi.
Anak kucing memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga lebih rentan terhadap infeksi mata.
Trauma pada mata, baik akibat benda tajam maupun saat berkelahi dengan kucing lain, juga dapat menyebabkan infeksi mata.
Jika Anda melihat keluarnya cairan bening, hijau, atau kuning dari mata kucing peliharaan, disertai mata merah, kelopak mata meradang, atau mengedipkan mata secara berlebihan, bawa segera sahabat bulu ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan tepat.
Flu kucing
Kucing dapat menunjukkan mata berkaca-kaca saat mereka mengalami infeksi saluran pernapasan atas, yang juga dikenal sebagai flu kucing.
Penyakit ini paling sering disebabkan infeksi feline calicivirus atau feline herpesvirus.
Tanda-tanda lain dari flu kucing adalah lesu, bersin, keluarnya cairan dari hidung, demam, serta nafsu makan berkurang.
Sama dengan manusia, tidak ada obat untuk virus ini sehingga dokter hewan mungkin akan meresepkan obat tetes mata, obat pereda nyeri, obat antivirus, juga antibiotik untuk mengatasi flu.
Glaukoma
Glaukoma terjadi ketika aliran cairan aqueous (cairan bening di antara lensa dan kornea) terganggu akibat kelainan anatomis atau cedera pada mata.
Kondisi ini juga dapat menjadi penyebab kucing mengeluarkan air mata.
Selain itu, tanda-tanda glaukoma pada kucing melibatkan mata yang sebagian tertutup, menyipitkan mata atau menggosoknya, pembengkakan fisik atau bola mata yang menonjol, mata yang tampak keruh, dan adanya kotoran mata yang encer.
Jika melihat gejala-gejala ini, segera membawa kucing peliharaan ke dokter hewan.
Ulkus kornea
Terahhir, penyebab kucing menangis adalah ulkus kornea. Ulkus dapat menyebabkan produksi air mata yang berlebihan selain keluarnya lendir.
Jika Anda melihat tanda-tanda seperti sahabat bulu menyipitkan mata, berkedip, menggosok mata dengan cakarnya, mata keruh, atau mata merah, segera konsultasikan ke dokter hewan.
Selain itu, jika Anda menemukan perilaku yang tidak biasa, vokalisasi berlebihan, atau produksi air mata yang berlebihan, sebaiknya membawa kucing Anda ke dokter hewan untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]