Situs
kuno tersebut ditinggalkan pada tahun 1530-an setelah invasi Spanyol dan
kemudian menjadi populer dan dikenal sebagai "Kota Inca yang Hilang".
Hiram
Bingham dari Universitas Yale memimpin ekspedisi ke situs tersebut pada tahun
1911 dan 1912, dan situs tersebut menjadi terkenal di dunia dalam beberapa
dekade berikutnya sebagai ikon peradaban Inca.
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
Studi baru ini menjelaskan bahwa saat itu para arkeolog
berpikir Machu Picchu dibangun sebagai perkebunan untuk kaisar Pachacuti,
seorang penguasa turun temurun yang lahir di Cuzco, Ibu Kota Inca yang sekarang disebut Peru
tenggara.
Berdasarkan
dokumen Spanyol, Machu Picchu kemudian dibangun sekitar tahun 1438, setelah
Pachacuti naik ke tampuk kekuasaan dan mulai memperluas kekaisaran ke wilayah
terdekat.
Tetapi, dalam
studi baru, Burger bersama rekan-rekannya pun menelusuri lagi jejak peradaban
Machu Picchu.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Ia
memeriksa sisa-sisa 26 orang yang diyakini sebagai pelayan.
Kerangka
tersebut ditemukan dalam ekspedisi Bingham di tiga kuburan di Machu Picchu.
"Metode
radiokarbon modern memberikan dasar yang lebih baik untuk memahami kronologi
Inca daripada catatan sejarah yang kontradiktif," kata Burger.