WahanaNews.co | Selama berpuluh tahun, gambar keluarga bahagia di kaleng Khong Guan telah menemani momen Lebaran di Indonesia.
Sosok ibu dan anaknya yang hangat dan penuh nostalgia dalam gambar tersebut telah menjadi ikon Hari Raya, membangkitkan kenangan indah berkumpul bersama keluarga.
Baca Juga:
Penumpang KRL Saat Lebaran Tembus 19 Juta, Stasiun Bogor Paling Ramai
Banyak yang bertanya-tanya tentang makna di balik gambar tersebut.
Mengapa hanya ada ibu dua anak, tanpa ayah?
Menurut Bernardus, sang pelukis biskuit Khong Guan, keputusan untuk tidak menyertakan gambar ayah pada kemasan biskuit ini bukanlah kebetulan.
Baca Juga:
Sampah Liar di Cirebon Melonjak 30 Persen Usai Lebaran, DLH Siapkan Sanksi
Menurutnya, bahwa hal tersebut adalah bagian dari strategi visualisasi pemasaran yang sengaja di buat untuk memengaruhi target pasar utama, para ibu rumah tangga.
Bernandus menjelaskan bahwa dengan tidak menyertakan gambar ayah, Khong Guan ingin menggambarkan gambaran idilisasi rumah tangga yang dipegang oleh ibu.
Strategi ini didasarkan pada asumsi bahwa kebanyakan pembeli produk Khong Guan adalah ibu rumah tangga yang bertanggung jawab atas pembelian dan konsumsi makanan ringan di rumah.