Pemilihan bibit jahe
Tanaman jahe memiliki jenis yang beragam. Jenis jahe yang umum ditemukan di pasaran seperti jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah.
Baca Juga:
10 Manfaat Teh Jahe Plus Serai untuk Kesehatan
Setiap jenis jahe memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing. Pilihlah jahe yang akan ditanam sesuai dengan tujuan penggunaan.
Setelah mengetahui jenis jahe yang akan ditanam, tahapan budidaya jahe berikutnya yaitu memilih bibit jahe berkualitas. Bibit jahe yang berkualitas berasal dari tanaman yang sudah berumur satu tahun, tidak terserang hama penyakit dan tanaman subur. Rimpang jahe yang dipilih tidak cacat, gembos, berlubang, dan busuk.
Penyemaian bibit jahe
Baca Juga:
4 Daftar Obat Alami untuk Penderita Asam Urat
Penyemaian lebih baik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman. Tujuan penyemaian supaya akar dan tunas tanaman sudah tumbuh, sehingga mengurangi resiko kematian ketika pindah tanam.
Bibit jahe dipotong mengikuti mata tunas yang muncul sepanjang 3 sampai 5 cm. Lalu, semai bibit jahe dalam kotak yang sudah diberi tanah.
Susun dengan rapi bibit jahe, kemudian tutup lagi menggunakan tanah. Bibit siap dipindah ke dalam karung setelah 2 sampai 3 bulan setelah semai.