WahanaNews.co | Bawang merah merupakan komoditas pangan yang strategis di Tanah Air. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi, bawang juga merupakan salah satu bahan baku yang penting bagi UMKM dan industri kuliner.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, tanaman bawang merah dapat dibudidayakan di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Pasalnya, tanaman bawang merah cocok tumbuh di dataran rendah sampai tinggi, yakni nol sampai 1.000 mdpl dan dapat tanah berstruktur remah, tekstur sedang sampai liat, drainase dan aerasi yang baik, mengandung bahan organik yang cukup, dan ph tanah netral, yakni 5,6 sampai 6,5.
Adapun ketinggian optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah nol sampai 450 mdpl. Tanaman bawang merah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi serta cuaca berkabut.
Tanaman bawang merah membutuhkan penyinaran cahaya matahari maksimal (minimal 70 persen penyinaran), suhu udara 25 sampai 32 derajat celcius, dan kelembapan nisbi 50 sampai 70 persen.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Tanah yang paling cocok untuk budidaya bawang merah adalah tanah aluvial atau kombinasinya dengan tanah glei-humus atau latosol.
Tanah lembap dengan air yang tidak menggenang disukai oleh tanaman bawang merah.
Waktu tanam bawang merah yang baik adalah pada musim kemarau dengan ketersediaan air pengairan yang cukup, yaitu pada bulan April atau Mei dan pada bulan Juli atau Agustus.