Namun, ternyata ada hal yang tidak boleh disampaikan dengan cara bersiul, yaitu percakapan terkait hubungan asmara. Sebab, orang-orang satu desa bisa mengetahuinya.
"Satu-satunya hal yang tidak pernah disiulkan adalah pembicaraan cinta. Karena kamu bisa ketahuan," katanya.
Baca Juga:
Kapolres Tapteng Cek Kondisi dan Situasi Lapas Sibolga
Meskipun suara siulan terdengar serupa, orang yang menggunakan bahasa burung memiliki kemampuan untuk memahami perbedaan setiap siulan yang digunakan oleh lawan bicaranya.
Dengan kekhasan ini, seorang bio-psikolog keturunan Turki-Jerman bernama Onur Gunturkun pernah melakukan penelitian terkait komunikasi non-verbal di desa Kuskoy.
"Saya benar-benar terpesona saat pertama kali mendengarnya. Dan saya langsung melihat relevansi bahasa ini untuk sains," ungkap Onur.
Baca Juga:
Masyarakat Toba Sambut Kedatangan Effendi Napitupulu - Audi Murphy Sitorus di Bandara Silangit
Proses Munculnya Suara Siulan
Proses kemunculan suara siulan dapat dijelaskan dari perspektif ilmu fisika dan akustika. Suara adalah gelombang mekanis yang merambat melalui medium, seperti udara atau air.
Nah, berikut adalah beberapa langkah umum dalam proses kemunculan suara siulan: