Sampai sini, tabiat ular zaitun jantan ke Lynch tampak
seperti sebuah serangan. Tapi, para peneliti menyadari bahwa ular laut zaitun
yang mendekati penyelam menunjukkan gerakan yang cepat dan tersentak-sentak.
Data menunjukkan bahwa perilaku tersebut umumnya muncul
ketika ular zaitun jantan sedang dalam musim kawin atau ketika betina sedang
kabur dari kejaran jantan yang lagi mengajak kawin. Oleh karena itu, peneliti
menyimpulkan bahwa lilitan ular laut zaitun ke manusia bukanlah sebuah
serangan, tapi karena mereka sedang berahi.
Baca Juga:
Tertangkap Basah, Pria Ini Sembunyikan 104 Ular Hidup dalam Celana di Perbatasan China
"Kami menduga ular
laut zaitun mendekati penyelam karena salah identitas. Misalnya, pejantan yang
aktif secara reproduktif, sangat terangsang, mengira penyelam sebagai ular lain
(betina atau pejantan saingannya)," kata peneliti dalam laporan risetnya.
"Pada pandangan pertama, gagasan bahwa seekor ular mungkin
mengira penyelam manusia sebagai ular lain tampak menggelikan, mengingat
perbedaan besar dalam ukuran dan bentuk antara kedua objek itu. Meskipun
demikian, ini menawarkan penjelasan yang paling masuk akal untuk pengamatan
kami."
Mengapa ular zaitun jantan tak bisa bedakan manusia dan ular
zaitun betina?
Baca Juga:
Detik-detik Mengerikan: Wanita 50 Tahun di Sidrap Tewas Ditelan Ular Piton
Kamu mungkin heran dengan kesimpulan peneliti ini dan
bertanya-tanya: Apa ular laut enggak bisa melihat bahwa penyelam yang mereka
ajak kawin adalah manusia dan bukan ular laut?
Perlu dicatat, ular laut, seperti ular di darat, mendapatkan
informasi dunia luar dengan mengandalkan campuran indra perasa dan
penciumannya. Masalahnya, indra perasa dan penciuman jadi kurang sensitif di
laut. Di sisi lain, ular laut diketahui enggak punya kemampuan mengidentifikasi
bentuk.
"Ketika ular kembali
ke laut, tentu saja, mereka kehilangan kemampuan untuk menangkap isyarat dari
menjentikkan lidah, karena sebagian besar bahan kimia penting ini terlalu besar
untuk ditularkan melalui air," kata anggota studi sekaligus ahli reptil dan
amfibi di Macquarie University, Rick Shine, kepada The New York Times. "Jadi
mereka harus mengandalkan visi, dan itu tidak terlalu bagus."