WahanaNews.co | Sebuah video yang secara tak
sengaja merekam kilatan cahaya terang di langit malam beredar luas di media
sosial.
Video
berdurasi 28 detik itu salah satunya diunggah akun YouTube Ian Satolom, Selasa (16/3/2021), dan disebutkan terjadi di Lubuk
Banggai, Sulawesi Tengah.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Dalam
unggahannya, pemilik akun YouTube
tersebut menuliskan keterangan bahwa kejadian itu direkam di Luwuk, Banggai,
Sulawesi Tengah.
Diketahui,
video itu diambil oleh seorang anak perempuan yang tengah merekam sebuah alat
berat dan kondisi di sekitarnya di malam hari.
Ia
sempat menggeser arah bidikan kamera ke kiri, dan kemudian ia kembalikan ke
arah kanan.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Di saat
itulah, terlihat cahaya terang bergerak diagonal dari arah atas ke bawah.
Tak
hanya bergerak, benda tersebut juga sempat meledak hingga menghasilkan cahaya
yang sangat terang.
"Apa
itu?! Apa itu, Mama?" kata anak perempuan yang
berada di belakang kamera.
Berdasarkan
pemberitaan media lokal setempat, sekitar pukul 21.00 WITA terdengar ledakan
yang menggetarkan rumah warga, tak lama setelah kilatan cahaya terlihat.
Lantas, benda
apakah itu?
Ukuran Meteor
Peneliti
Pusat Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Rhorom
Priyatikanto, membenarkan apa yang terekam dalam video merupakan meteor
yang jatuh ke Bumi.
"Dari
video yang saya lihat, tampak seperti meteor terang/bolide," kata Rhorom, saat dihubungi wartawan, Rabu (17/3/2021).
Melihat
intensitas cahaya yang dihasilkan, ia menduga meteor itu memiliki ukuran yang
cukup signifikan.
"Untuk
dapat terlihat seterang itu, bisa jadi meteor berukuran puluhan sentimeter.
Meteor punya beragam ukuran. Dari yang sebesar debu, kerikil, bongkahan batu,
hingga yang semeter. Makin besar (ukurannya) makin jarang (ditemukan),"
jelas dia.
Namun,
ia mengatakan, ukuran meteor yang lebih kecil dari itu pun sudah bisa
memunculkan cahaya yang bisa teramati dengan mata telanjang.
"Meteor
yang berukuran lebih dari 1 sentimeter bisa menghasilkan jejak cahaya yang
cukup terang dan terlihat dengan mata," papar Rhorom.
Perlu
dipahami, tidak semua benda bercahaya yang terlihat di langit adalah meteor
yang jatuh, karena bisa saja itu merupakan sampah antariksa atau benda buatan
manusia.
Kecepatan Meteor
Namun,
ada perbedaan yang bisa jadi acuan untuk mengetahui apakah itu adalah meteor, atau benda lain.
"Kecepatan
meteor biasanya lebih tinggi dan bisa menghasilkan cahaya yang lebih terang.
Kalau sampah antariksa, cenderung pecah berkeping-keping sedari awal,"
jelas Rhorom.
Terkait
peristiwa itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, melaporkan tidak adanya anomali gelombang seismik saat
ledakan dilaporkan terjadi.
"Sensor seismik BMKG di Luwuk tidak mencatat
adanya anomali gelombang seismik saat masyarakat
Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, melaporkan adanya lintasan meteor," kata Daryono,
melalui akun Instagram @daryonobmkg. [dhn]