WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perempuan berkerudung pink berhasil mencuri perhatian publik luas saat aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI beberapa hari lalu karena berani bersuara lantang sendirian menghadapi aparat kepolisian lengkap dengan alat pelindung dan senjata di tangan.
Aksi heroik perempuan kerudung pink bahkan sempat menjadi berita di luar negeri, salah satunya dimuat media Belanda, dan keberaniannya tanpa rasa takut membuat banyak orang terkagum-kagum.
Baca Juga:
Museum Hingga Mal Memilih Tutup Sementara Saat Demo di Jakarta
Sempat muncul kabar bahwa perlawanan perempuan kerudung pink hanyalah rekayasa berbasis AI, karena ada analisa yang melihat adanya keselarasan antara ucapan dan pengucapan, padahal kesempurnaan seperti itu masih sulit dicapai lewat teknologi AI saat ini.
Pemilik akun media sosial daqnass yang mengaku sebagai keponakan perempuan itu membenarkan bahwa aksi kerudung pink bukan rekayasa AI, "Jangan ada yang bilang perempuan kerudung pink itu Al ya. Tega benar lu ah, orang manusia beneran dikata Al, wkwkwk," tulis Anas di Instagram.
Meski membantah AI, Anas mengungkapkan hal mengejutkan bahwa budenya membutuhkan perhatian khusus dan meminta agar budenya tidak diberi panggung bila ada aksi demonstrasi berikutnya.
Baca Juga:
Rieke Diah Pitaloka Ingatkan Anggota DPR Lebih Bijak Sikapi Kritik Publik
"Intinya bude saya ini memang butuh perhatian khusus," ujarnya.
Walau tak dijelaskan lebih lanjut maksud perhatian khusus itu, Anas sepertinya mengisyaratkan bahwa perempuan kerudung pink sedikit kurang memiliki akal sehat.
Anas yang merupakan anggota kepolisian juga sempat meminta maaf kepada teman-teman seprofesi atas tingkah budenya dan berharap mereka tidak terpancing emosi.