Tidak peduli bahan bakar apa yang
digunakan, semua peluncuran memancarkan banyak panas yang mengaduk nitrogen di
atmosfer untuk menciptakan oksida nitrogen yang mengganggu.
"Tergantung di mana mereka
dilepaskan di ketinggian, oksida nitrogen itu dapat berkontribusi pada
pembentukan ozon atau penipisan ozon," jelas Eloise Marais, profesor
geografi fisik di University College London, dikutip dari Mashable, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi SpaceX: Falcon 9 Alami Kegagalan Pertama Sejak 2016
Di stratosfer, di mana ozon bertindak
sebagai perisai terhadap radiasi ultraviolet dari matahari, panas itu dapat
menggerogoti ozon.
Sementara di troposfer yang lebih
dekat ke tanah, panas itu bisa menambah ozon.
Sayangnya, di sana ia bertindak lebih
seperti gas rumah kaca dan menahan panas. Bahan bakar yang berbeda merusak
atmosfer dengan cara yang berbeda.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
"[Nitrogen oksida] penting, tentu
saja, tetapi ada juga bahan bakar padat yang dibakar dan menghasilkan
klorin," kata Marais.
"Klorin berkontribusi pada
perusakan lapisan ozon dan sangat, sangat efisien dalam melakukan itu,"
sambungnya.
Bahan bakar hidrokarbon seperti minyak
tanah dan metana menghasilkan karbon dioksida, gas rumah kaca yang terkenal, serta
karbon hitam, alias jelaga, yang menyerap panas dan semakin membuat hangat suhu
di Bumi.