Sebanyak 400 dolar Australia atau setara Rp 4 juta dipakai untuk membeli kaos atribut kampanye.
"Sedangkan sisa uang lainnya saya pakai untuk membeli bahan bakar minyak buat operasional," kata Amye.
Baca Juga:
Australia Mau Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini Alasannya
"Tetapi saya bangga, bisa kalahkan empat kandidat lainnya semuanya adalah orang kulit putih," sambungnya.
Menurut Amye, dengan biaya yang kecil, dia orang pertama yang mencatat sejarah itu. Karena, kata dia, dalam setiap pemilihan politik di negara itu, para calon menghabiskan uang hingga jutaan dolar atau miliaran rupiah.
"Itu modal paling kecil dalam dunia politik di Darwin," kata Amye.
Baca Juga:
Program CSR Akar Basah PEP Tarakan Field Dapat Perhatian APOGCE 2024
Amye mengaku, banyak saingannya yang heran dengan dana kampanyenya yang minim. Apalagi, dirinya maju melalui jalur independen, tentu tidak mendapat dukungan dari pemerintah, sehingga hanya mengandalkan usaha sendiri.
"Maju melalui jalur independen harus sendiri usaha. Susah juga, tetapi saya punya tekad yang keras harus menang dan terbukti saya meraih kemenangan itu,"imbuhnya.
Rupanya, kata Amye, yang membuatnya terpilih karena disukai warga kalangan menengah ke bawah. Amye juga kerap terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat di 'Negeri Kanguru' tersebut.