WahanaNews.co | Wisata tidur semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah penginapan yang berfokus pada tidur, yang bermunculan di hotel dan resor di seluruh dunia.
Minat wisata tidur telah meroket sejak pandemi Covid-19, dengan sejumlah perusahaan terkenal memilih memusatkan perhatian mereka pada orang-orang yang menderita kurang tidur.
Baca Juga:
5 Tips Ini Cocok untuk Traveling yang Minim Budget
Selama 12 bulan terakhir, Park Hyatt New York telah membuka Bryte Restorative Sleep Suite, suite seluas 900 kaki persegi yang dilengkapi dengan fasilitas peningkat tidur.
Sementara itu, Rosewood Hotels & Resorts baru-baru ini meluncurkan koleksi retret yang disebut Alchemy of Sleep, yang dirancang untuk mempromosikan istirahat yang berkualitas.
Zedwell menjadi hotel pertama di London yang berfokus pada kualitas tidur, di mana hotel itu memiliki kamar-kamar yang dilengkapi dengan sistem kedap suara inovatif. Hotel Zedwell dibuka pada awal 2020.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Kemudian ada produsen tempat tidur Swedia, Hastens, yang mendirikan Hästens Sleep Spa Hotel pertama di dunia pada 2021, sebuah hotel butik dengan 15 kamar, di kota Coimbra, Portugal.
Jadi mengapa tidur tiba-tiba menjadi fokus besar bagi industri travel?
Rebecca Robbins, seorang peneliti tidur dan rekan penulis buku "Sleep for Success!" percaya bahwa perubahan ini sudah lama terjadi, terutama yang berkaitan dengan hotel.