WahanaNews.co | Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengungkapkan, saat ini sekitar 10 ribu anak di Kabupaten Garut mengalami stunting. Meskipun demikian, angka tersebut terus mengalami penurunan.
“Kasus yang stunting yang di dalamnya ada juga gizi buruk dari tahun ke tahun, dari 6,4 persen, kemudian 5 koma sekian persen, dan sekarang 4,8 persen,” kata Helmi, Selasa (12/10).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Untuk 10 ribuan anak yang masih mengalami stunting, jumlah tersebut tersebar di 42 kecamatan. Dia mengaku sudah mengingatkan para camat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut untuk selalu meninjau langsung kondisi perkembangannya.
Anak-anak yang mengalami stunting, menurutnya memang membutuhkan perhatian khusus. Dengan begitu, persoalan stunting di Kabupaten Garut bisa terus ditekan seminimal mungkin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid mengaku bahwa pihaknya selalu mengevaluasi penanganan stunting dua kali dalam setahun. Di tahun ini, hasil evaluasi menurutnya menunjukan perkembangan yang baik.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
“Alhamdulillah sudah turun terus ya setiap tahun, sudah bagus, tinggal PR-nya adalah bagaimana yang sudah terdata ini kita bisa selesaikan. Kita bisa kurangi stuntingnya sehingga mudah-mudahan 6 bulan kedepan ini orang ini bukan stunting lagi, sudah normal ya,” katanya.
Maskut mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sudah mendata wilayah mana saja yang memiliki kasus stunting yang banyak. Dengan data tersebut pihaknya akan melakukan langkah pasti dalam penanganan sampai kasusnya di Kabupaten Garut nol.
“Semua kecamatan akan bergerak untuk sesuai dengan data ini,” tutup Maskut. [dhn]